- Naik kereta wisata Tak perlu bingung bagaimana cara mengelilingi Monas yang memiliki luas 80 hektar ini. Pengelola Monas telah menyiapkan fasilitas kereta wisata yang bisa Anda temukan di setiap halte kereta yang telah disediakan. - Melihat Rusa Tutul Monas yang memiliki padang rumput luas juga memiliki taman rusa yang berisi puluhan rusa tutul. Berlokasi di Taman Medan Merdeka, pengunjung dapat berinteraksi langsung dengan menyediakan makanan rusa yang telah disediakan oleh penjual disana. - Kunjungi Museum Monas Di dalam Monas terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Museum yang mampu menampung sekitar 500 pengunjung ini berisi 48 diorama sejarah Indonesia dari zaman prasejarah hingga orde baru. - Kunjungi Ruang Kemerdekaan Di dalam cawan Monas terdapat Ruang Kemerdekaan. Di sini Anda bisa melihat berbagai simbol kemerdekaan Indonesia. Di ruangan ini pengunjung dapat mendengar suara Presiden pertama Republik Indonesia, Sukarno, yang sedang membacakan teks proklamasi. - Naik ke pelataran atas Monas Mengunjungi Monas, luangkan waktu untuk bersepeda menuju Alun-Alun Puncak Monumen Nasional. Anda bisa melihat seluruh kota Jakarta dari ketinggian 115 meter. Untuk menikmati pemandangan kota Jakarta dari puncak Monas. - Melihat karya seni Patung-patung tokoh sejarah Indonesia yang tersebar di kompleks Monas. Seperti Pangeran Diponegoro, RA Kartini dan masih banyak lagi. Ada penjelasan mengenai peran tokoh-tokoh tersebut bagi Negara Indonesia.

Menawarkan nuansa tempo dulu, dengan arsitektur Eropa jaman dulu, banyak sudut Kota Tua yang memang cocok untuk dijadikan latar berfoto. Apalagi suasananya sangat mengundang untuk mengangkat kamera, menjepretnya. Beberapa mobil antik juga parkir di Kota Tua. Anda dapat mengambil foto dengan mobil. Naik onthel Ini dia kegiatan wajib bagi wisatawan yang baru pertama kali ke Kota Tua naik onthel. Di Kota Tua persewaan onthel bertebaran. Menonton gratis Topeng monyet, street dance, dan wayang tali adalah beberapa atraksi menarik yang biasa ditampilkan di Kota Tua. Untuk menontonnya tidak memerlukan modal banyak. Siapkan saja koin untuk hidup Anda dan energi untuk tepuk tangan. Konsep pertunjukan wayang tali mirip dengan pertunjukan wayang golek. Maestro Muchtar yang rutin nongkrong di Kota Tua itu bernama Muchtar. Dengan bermodalkan sandal jepit, pria paruh baya itu membuat bonekanya sendiri. Kemudian, dengan menggunakan pipa dan tali, ia merakit sebuah teknologi sederhana untuk membuat boneka tersebut bergerak.

Pelabuhan Sunda Kelapa yang merupakan pelabuhan kapal dagang sejak masa Kerajaan Padjajaran hingga saat ini masih aktif digunakan sebagai tempat bersandarnya kapal, termasuk kapal kayu. Salah satu jenis kapal yang masih bisa dilihat di Pelabuhan Sunda Kelapa adalah kapal Pinisi. Jika mendapat izin dari pemilik perahu kayu, wisatawan bisa mencoba menaiki kapal tersebut. Melihat Bongkar Muat kapal dan kita dapat mengambil foto yang bagus di sekitar pelabuhan tempat kapal paling terkena dampaknya.